Kupang, kupangmetro.com- Sampai hari ini pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia masih mengkaji persoalan yang menimpa Orient Patriot Riwu Kore, sebelum nantinya hasil dari kajian tersebut diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia untuk ditetapkan.
Orient Patriot Riwu Kore merupakan Bupati Terpilih Kabupaten Sabu Raijua (Sarai), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Orient Patriot Riwu Kore diterpa dugaan Dwi Kewarganegaraan yakni Indonesia dan Amerika Serikat, sehingga pelantikan terhadap dirinya sampai hari ini belum ada kepastian.
Orient sebelumnya menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sarai setelah dirinya dipercayakan oleh 48,3 persen masyarakat Sarai yang menghendakinya sebagai Bupati di Kabupaten tersebut.
Lebih dari itu, sebelum pemilihan, Orient juga sudah melalui semua tahapan Pilkada dengan baik dan memenuhi semua aturan yang berlaku termasuk soal kewarganegaannya, sebab Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sarai sendiri tidak menemukan adanya persoalan menyangkut kewarganegaraan dari Orient. Dengan kata lain, Orient adalah benar warga negara Indonesia berdasarkan bukti administrasi kependudukan yang dimiliki, sehingga dirinya dinilai layak untuk mengikuti Pilkada di Sarai dan ditetapkan sebagai Bupati Terpilih oleh KPU.
Menanggapi dugaan Dwi Kewarganegaraan atau berkewarganegaraan ganda yang menerpa Orien, keluarga besar Riwu Kore melalui Albert Wilson Riwu Kore, SH, mengatakan bahwa pada prinsipnya mereka meyakini dengan benar bahwa Orient adalah warga negara indonesia asli yang sudah meninggalkan Amerika Serikat hanya untuk mengabdi kepada negara Indonesia, khususnya untuk Kabupaten Sabu Raijua tercinta.
Untuk itu, menurut Albert, pihak keluarga Riwu Kore menyerahkan secara utuh semua perkara tersebut kepada Negara untuk mengambil keputusan sesuai perundang-undangan dan aturan yang berlaku, dengan mempertimbangkan segala aspek yang ada.
“Kami dari keluarga tetap menunggu hasil keputusan. Apapun keputusan dari Kemendagri, dilantik atau tidak dilantik itu merupakan ranah dan kewenangan mereka,” ungkap Albert saat ditemui pada Rabu, 03 Maret 2021.
Menurut Albert Riwu Kore, dalam memberikan keputusan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pastinya akan mempertimbangkan semua regulasi yang ada, termasuk mempertimbangkan aspek politik dan keamanan serta hal-hal lain yang dinilai menjadi bahan pertimbangan khusus.
“Kita tahu bahwa Orient adalah Bupati Terpilih Sarai yang sudah ditetapkan oleh Negara melalui KPU, jadi kita tunggu saja keputusan dari Mendagri. Tentunya keinginan mayoritas masyarakat Sarai yang mencapai 48,3 persen agar Orient memimpin Sarai, bisa menjadi pertimbangan bagi Mendagri dalam mengambil keputusan sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Albert menjelaskan, Orient selaku Bupati Terpilih Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) sebenarnya dan pada dasarnya adalah warga negara Indonesia asli. Orient adalah keturunan Sabu asli, yang lahir, besar dan hidup layaknya seperti warga negara indonesia asli pada umumnya. Dirinya memiliki KTP Indonesia jauh sebelum Pilkada Sarai berlangsung, dan telah mengikuti semua persyaratan Pilkada secara sempurna.
Albert mengaku, harusnya semua pihak bangga memiliki Orient. Sebab banyak orang yang telah dibiayai oleh Negara untuk menimba ilmu ke luar negeri termasuk ke Amerika Serikat, namun setelahnya tidak pulang untuk membagikan atau menerapkan ilmu-ilmu tersebut demi kemajuan Indonesia. Negara telah membiayai mereka, namun ilmu itu tidak pergunakan kembali untuk kemajuan Negara. Orient tidak seperti itu. Ia (Orient) adalah kebalikan dari orang-orang tersebut.
“Banyak orang yang ke Amerika tidak pulang. Ilmu yang mereka dapat mereka tetap terapkan di sana. Sedangkan Orient tidak. Beliau (Orient) datang membawa pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang menurutnya bisa diterapkan ke Sabu demi peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, yang bisa membuat Sabu keluar bersaing dengan daerah lain di dalam maupun luar negeri. Orient tidak melihat apa-apa di sana. Dia hanya melihat di Sabu itu ada saudara-saudaranya yang harus dia bantu. Ia ingin bermanfaat bagi seluruh masyarakat Sabu Raijua atau Sarai,” tutupnya. (Berkhmans)