Kupang, kupangmetro.com- Dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (BLK) siap melakukan pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi jika perkembangan covid-19 di NTT, khususnya di Kota Kupang sudah mengalami penurunan dan BLK mendapat izin melakukan kegiatan yang melibatkan massa.
Hal ini dikatakan Kepala BLK Provinsi NTT, Charles Poeh yang ditemui di ruangannya pada Senin, 25 Januari 2021.
Menurut Charles Poeh, saat ini BLK NTT telah mempersiapkan Tujuh paket pelatihan yang dibiayai pemerintah daerah melalui dana APBD sebesar 360 juta rupiah, dan 23 paket pelatihan yang dibiayai pemerintah pusat melalui dana APBN sebesar 2 miliar 400 juta rupiah.
Tujuh paket pelatihan yang bersumber dari dana APBD itu antara lain:
- Pelatihan Meubelair di bulan Februari
- Pelatihan MTU Meubelair di bulan Maret
- Pelatihan Menjahit di bulan April
- Pelatihan Tata Kecantikan Kulit & Rambut di bulan Mei
- Pelatihan PHP di bulan Mei-Juni
- Pelatihan Aneka Kejuruan TTS di bulan Juni
- Pelatihan Bahasa Inggris di bulan Juli
Sementara 23 paket pelatihan yang bersumber dari dana APBN, antara lain:
- Pelatihan Teknisi Perbaikan Body Kendaraan Ringan di bulan Februari-Maret
- Pelatihan Menjahit Pakaian Dengan Mesin di bulan Februari-Maret
- Pelatihan Bahasa Inggris di bulan Februari-Maret
- Pelatihan Multimedia di bulan Februari-Maret
- Pelatihan Teknisi Sepeda Motor di bulan Februari-Maret
- Pelatihan Commercial Cookry di bulan April-Mei
- Pelatihan Pembudidayaan Hidroponik di bulan April-Mei
- Pelatihan Teknisi Pariwisata (Perhotelan) di bulan April-Mei
- Pelatihan Operator Komputer di bulan April-Mei
- Pelatihan Mengerjakan Proses Produksi Furniture Kayu di bulan April-Mei
- Pelatihan Plate Welder SMAW 3G di bulan April-Mei & Juli-September
- Pelatihan Pembuat Olahan Hasil Pertanian di bulan Mei & September-Oktober
- Pelatihan Pengolahan Ikan di bulan Mei & September-Oktober
- Pelatihan Penggambaran 2D dengan sistem CAD di bulan Juni-Juli
- Pelatihan Tour Guide di bulan Juni
- Pelatihan Menjahit Pakaian Wanita Dewasa di bulan Juni-Juli
- Pelatihan Mengerjakan Finishing Teknik Semprot di bulan Juni-Juli
- Pelatihan Teknisi Akuntansi Junior di bulan Juni-Juli
- Pelatihan Mekanik Junior Mobil di bulan Juni-Juli
- Pelatihan Tata Rias Kecantikan di bulan Juli-September & September-Nopember
- Pelatihan Front Office di bulan Juli-September
- Pelatihan Pelatihan Pembuatan Desain Grafis di bulan Juli-September
- Pelatihan Cabinet Making di bulan Juli-September
Dikatakan, jika dalam waktu dekat trend Covid-19 sudah mengalami penurunan dan pemerintah juga sudah memperbolehkan adanya kegiatan yang melibatkan massa, maka pembukaan pendaftaran untuk pelaksanaan pelatihan di BLK sudah bisa dilakukan sesuai jadwal di awal Februari.
Charles mengaku, dalam pelaksanaan pelatihan nanti akan dilakukan dengan tetap menaati protokol Covid-19 secara ketat.
Menurut Charles, untuk mencegah terjadinya pembludakan, pihaknya akan membatasi agar yang boleh mendaftar hanya yang berijazah minimal lulusan SD. Selain itu, pelatihan kali ini juga tidak menerima peserta yang masih menjadi mahasiswa aktif serta ibu rumah tangga.
“Jadi kalau mahasiswa yang kami terima itu yang sudah mau wisuda. Sedangkan Ibu rumah tangga, yang sementara sibuk menjaga anak, termasuk mendampingi anak sekolah online, juga tidak kami terima,” ujarnya.
Sesuai rencana, pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi di BLK NTT itu akan terbagi menjadi Empat gelombang, dengan masing-masing paket diikuti sebanyak 16 peserta.
Untuk gelombang pertama, akan mulai dilaksanakan sejak awal Februari hingga akhir Maret, gelombang kedua dari awal April hingga awal Juni, gelombang ketiga dari awal Juni hingga akhir Juli, dan gelombang empat dari akhir Juli hingga awal Nopember.
Dalam pelaksanaan pelatihan di tahun 2021, BLK juga akan melakukan pelatihan di pulau Semau, Kabupaten Kupang dan wilayah Mutis, Timor Tengah Selatan (TTS).
“Untuk dua lokasi tersebut, akan diutamakan pada aneka pelatihan yang berkaitan dengan pariwisata seperti pelatihan pengelolaan hasil pertanian untuk dijadikan kuliner, pelatihan kerajinan untuk menghasilkan pernak-pernik serta hiasan khas daerah, serta pelatihan bahasa inggris dan tata cara pelayanan terhadap tamu di penginapan,” tutup Charles. (Berkhmans)