Kupangmetro —- Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai NasDem, Julie Sutrisno Laiskodat memberikan perhatian penuh terhadap perkembangan sumber daya manusia masyarakat NTT.
Salah satu yang dilakukan oleh Bunda Julie adalah membantu atau memberikan beasiswa untuk Maria Yohana Meo gadis dari kota Ende untuk mengenyam pendidikan di IPMI International School.
Kepada media ini, Yani sapaan akrab Maria Yohana Meo menceritakan kisah perjumpaannya dengan Bunda Julie, yang akhirnya membuat dirinya bisa melanjutkan studi S2 di IPMI International School.
Yani mengatakan, ia bertemu Bunda Julie pada bulan Maret tahun 2023, waktu mantan Ketua Dekranasda NTT itu berkunjung ke Gereja Santo Donatus Bhoanawa, Kabupaten Ende.
Dalam pertemuan tersebut, Bunda Julie ingin membuka pikiran atau merubah mindset masyarakat, bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur kaya akan potensi sumber daya alam.
Namun yang belum dimiliki oleh daerah ini adalah sumber daya manusia yang sadar untuk mengelola semua kekayaan alam menjadi lebih bermanfaat, karena orientasi kerja masyarakat NTT lebih banyak ingin jadi PNS, guru, TNI, Polri, dan lainnya.
“Di akhir sesi, saya ingat sekali itu Bunda sempat tanya kira-kira di sini siapa yang mau jadi entrepreneur? Itu kan istilah sebenarnya masih cukup awam. Akhirnya saya memberanikan diri untuk angkat tangan,” ujar Yani kepada awak media, Senin 27 November 2023.
Ia melanjutkan, saat itu, Bunda langsung bertanya alasan kenapa mau jadi interpreneur. Ketika mendapat pertanyaan seperti itu, Yani pun menjelaskan pandangannya terhadap kondisi dan iklim usaha yang ada di Kabupaten Ende.
“Mungkin sepemikiran dengan Bunda. Waktu itu Bunda langsung tanya beberapa hal tentang background saya, dan saya jelaskan kalau saya memang bukan basic dari bisnis saya basic sastra Inggris. Tapi saya pernah cerita kalau itu memang pernah ada ikut bisnis juga waktu di Ende. Dari hal itu yang mulai buka pikiran saya bahwa ternyata kita bisa melakukan hal yang lebih, selain hal-hal yang sering orang ingin dapatkan, misalnya tadi ya pekerjaan di pemerintahan,” ungkap Yani.
Saat itu, Bunda Julie pun langsung memutuskan untuk membantunya melanjutkan kuliah ke jenjang S2 di IPMI International School.
Sejak terpilih menjadi salah satu anak yang dibiayai untuk mengenyam pendidikan di IPMI International School, hubungan Yani dengan Bunda Julie sudah seperti ibu dan anak kandung.
“Meskipun beliau itu kita bisa bilang termasuk orang yang terpandang, dan orang besar, tetapi beliau begitu rendah hati menerima kami khususnya anak-anak yang beasiswa layaknya seperti anak sendiri,” ungkap Yani.
Selain sikap, Yani juga menyampaikan bahwa cara berkomunikasi Bunda Julie yang menyapa mereka dengan sapaan Kakak membuat mereka semakin dekat dan nyaman dengan Bunda Julie.
“Cara Bunda membangun relasinya tuh sangat membuat kita tuh nyaman. Jadi kita tuh merasa dekat dengan Bunda,” ucapnya.
Dengan kesempatan langka yang sudah didapat, maka Yani bertekad kembali menggunakan ilmunya untuk membangun kampung halamannya yakni NTT tercinta. (andi sulabessy/***)