Sabu Raijua – Kupangmetro.com,- Kabar duka menyelimuti Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua. Hizkia Adideser Kaho Ludji (10), seorang siswa sekolah dasar (SD), ditemukan tak bernyawa setelah menjadi korban tenggelam di perairan laut Bali pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Kapolsek Sabu Timur, IPDA Daniel Fia, S.Pd, dengan nada prihatin membenarkan kejadian tragis ini saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp. “Benar, kami telah menerima laporan mengenai seorang anak SD yang tenggelam di wilayah hukum kami,” ujarnya.
Menurut keterangan saksi mata, peristiwa nahas ini bermula ketika Hizkia bersama seorang warga bernama Adrianus Dawa berangkat melaut sekitar pukul 06:00 WITA. Tujuan mereka adalah mencari ikan dengan teknik tonda menggunakan perahu motor. Hizkia dan adiknya ikut serta dengan maksud membantu membuang air yang masuk ke dalam perahu.
“Di tengah laut, tiba-tiba ombak besar datang menghantam perahu kami. Air langsung masuk dan mesin perahu mati. Saya sempat terjatuh, tapi berhasil naik kembali. Saat itulah adik korban berteriak meminta tolong karena ikut terjatuh,” jelas Adrianus Dawa dengan wajah penuh penyesalan.
Adrianus Dawa dengan sigap menyelamatkan adik Hizkia dan membawanya kembali ke atas perahu. Namun, betapa terkejutnya mereka saat menyadari Hizkia sudah tidak ada di perahu. Upaya pencarian langsung dilakukan, namun hasilnya nihil.
Kabar mengenai kejadian ini dengan cepat menyebar ke seluruh desa. Warga berbondong-bondong datang membantu melakukan pencarian menggunakan perahu. Tim BPBD Kabupaten Sabu Raijua juga turut serta dalam upaya pencarian yang penuh harapan ini.
Setelah pencarian yang melelahkan, jenazah Hizkia akhirnya ditemukan sekitar pukul 15:00 WITA. Jasad bocah malang itu ditemukan sekitar 200 meter dari bibir pantai Desa Bodae dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Tangis histeris keluarga pecah saat jenazah Hizkia tiba di rumah duka dengan menggunakan ambulans.
Tim medis dari Puskesmas Bolou bersama anggota identifikasi dan Reskrim Polres Sabu Raijua segera melakukan pemeriksaan visum luar terhadap jenazah korban. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Mereka juga menyatakan tidak akan melanjutkan proses hukum dan telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi.
IPDA Daniel Fia menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama para nelayan, untuk selalu berhati-hati saat melaut, terutama saat kondisi cuaca sedang tidak bersahabat.
Semoga almarhum Hizkia Adideser Kaho Ludji mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.
*(Rinto)