Kupangmetro — Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2023 di Palembang, Sumatera Selatan, khusunya pada cabang olahraga (Cabor) Taekwondo, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengirm sebanyak Enam orang atlet.
Namun dari Enam orang atlet yang dikirim untuk mengikuti Popnas di Palembang, Dispora NTT tidak berkoordinasi dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Nusa Tenggara Timur sebagai induk organisasi.
Walau begitu namun Pengprov Taekwondo NTT tetap memberi apresiasi kepada Dispora NTT yang telah membantu mempersiapkan segala sesuatu sehingga ke keenam orang atlet tersebut bisa sampai ke even Popnas di Palembang.
“Atlet yang dikirim ada Enam orang, lima orang diantaranya dibiayai oleh Dispora NTT, sedangkan yang satu orang atas nama Bintang Soay dibiayai oleh saya selaku Ketua Pengprov Taekwondo NTT serta didukung oleh orang tua”, ungkap Fransisco Besi, Kamis (31/8/2023) di Kupang.
Selaku ketua Pengprov Taekwondo NTT, Fransisco Besi juga tetap memberi apresiasi kepada para atlet Taekwondo NTT walaupun dalam laga tersebut para atlet belum berhasil memperoleh medali untuk dibawa pulang. “Mereka adalah atlet terbaik yang dikirim. Harapan kedepan para atlet Taekwondo lebih mempersiapkan diri dengan baik”, ungkap Sisco.
Untuk itu katanya, selaku ketua Pengprov Taekwondo NTT yang baru dilantik pada Maret 2023 lalu, dirinya memastikan pada Popnas mendatang, atlet Taekwondo NTT akan berhasil membawa pulang medali, menyusul selama Enam tahun beturut-turut Provinsi NTT mengikuti Popnas belum berhasil membawa pulang medali.
Untuk itu kedepan katanya, akan diperbaiki sistem seleksi atlet karena di Provinsi NTT ada atlet Taekwodo yang lebih bagus yang bisa diperjuangkan sehingga yang dikirim adalah benar-benar atlet yang berkualitas. “Pada Popnas mendatang, Pengprov Taekwondo NTT akan mendapatkan atlet yang maksimal”, ungkap Sisco.
Terkait sistem seleksi atlet Taekwondo sebelum dikirim untuk mengikuti even tingkat Nasional, sebagai ketua Pengprov Taekwondo NTT, dirinya memastikan akan ada beberapa agenda penting yang menjadi fokus Pengprov Taekwondo NTT, yakni pembenahan internal organisasi, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi wasit, pelatih, dan penguji, serta pembinaan atlet.
Dijelaskannya, sebelum para atlet Taekwondo dikirim untuk mengikuti Popnas di Palembang, dirinya selaku ketua Pengprov Taekwondo NTT sempat bertemu Kadispora membicarakan perjanjian kerjasama, karena selama ini pengurus cabor Taekwondo tidak pernah dilibatkan sehinga para pengurus tidak tahu menahu.
“Saya akan mengganti oknum-oknum pelatih yang mengurus atlet Taekwondo dan akan mengevaluasi hal-hal yang terkait atlet Taekwondo NTT”, tegasnya.
Di NTT ungkapnya, ada banyak pelatih-pelatih yang berkualitas namun tidak diberi kepercayaan untuk menyeleksi atlet yang akan dikirim ke ajang pertandingan tingkat Nasional. Kedepan lanjutnya, Pengprov yang menyiapkan atlet, pemerintah menyiapkan fasilitas beserta anggaran. “Selama ini tidak dilakukan, semuanya diurus oleh oknum tertentu sehingga atlet untuk cabor Taekwondo di Popnas tidak berkembang”, ujarnya.
Menyikapi itu, Pengprov Taekwondo NTT akan mengavaluasi seluruh atlet dan pelatih cabor Taekwondo yang ada di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) dan Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM) serta akan mengganti dengan pelatih yang lebih berkualitas. “Ada tiga orang pelatih yang akan diganti yakni Sabam Dudi Baranuri, Sabam Agus Petrus dan Sabam Roy Hamad”, sebut Sisco.
Dari enam orang atlet yang dikirim ke ajang Popnas Palembang 2023, ada seorang atlet yang mengalami cedera pada saat tahap seleksi namun tetap dikirim ke Palembang. Dan ternyata di Palembang, atlet tersebut tidak mengikuti laga karena harus dibawa ke Rumah sakit setempat untuk menjalani operasi. “Kalau memang sudah cedera dari Kupang mengapa dipaksakan untuk dibawa mengikuti Popnas. Kan bisa diganti oleh atlet lain. Ini merugikan uang negara karena harus menjalani operasi”, ungkapnya.
Peristiwa tidak bagus tersebut apabila sebelumnya telah diketahui Pengprov Taekwondo NTT maka sudah pasti atlet tersebut diganti. Hal itu karena tidak ada pemberitahuan dari pelatih yang menyeleksi para atlet Popnas.(andi sulabessy)