Kupang, kupangmetro.com- Dalam rangka meningkatkan kualitas dunia olahraga di Kota Kupang – Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya dalam cabang olahraga beladiri Taekwondo, Yeskiel Loudoe selaku Ketua DPRD Kota Kupang secara mandiri mensponsori turnamen Taekwondo “Lourdes CUP 2”.
Turnamen tersebut diselenggarakan di Gedung Olah Raga (GOR) Kupang pada 24-26 Juni 2022, hasil kerjasama dengan Dojang Lourdes Kota Kupang.
Dalam turnamen itu, sebanyak 539 atlet dari 19 Dojang itu berlaga mencari juara. Berdasarkan data pendaftaran sehari sebelum, jumlah atlet yang ikut sebanyak 457 orang, namun mengalami perkembangan setelah jumlah atlet yang diutus oleh sejumlah Dojang terjadi penambahan.
Ada 14 Dojang dari Kota Kupang, dan 5 sisanya adalah Dojang perwakilan Kota Malang Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Kupang, Sumba Barat, Nagekeo dan Kabupaten TTS.
Kategori yang ditandingkan beragam, dari usia pemula (6-8 tahun), pra kadet (9-11 tahun), kadet (12-14 tahun), junior (15-17 tahun) hingga senior (18-25 tahun) dengan dua nomor pertandingan Poomsae dan Kyorugi.
Yeskiel Loudoe dalam sambutannya pada Jumat (24/06/2022), memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak panitia dan penanggung jawab atas terselenggaranya turnamen tersebut. Dirinya juga berterima kasih untuk semua atlet dan orang tua yang telah mendukung penuh keberlangsungan turnamen.
Anggota DPRD Kota Kupang empat periode itu berharap, turnamen Taekwondo yang dilakukan bisa menjadi ajang silaturahmi antar Dojang, sekaligus untuk mencari bibit-bibit atlet potensial. “Turnamen ini juga bermanfaat untuk pengembangan prestasi anak. Misalnya, atlet berprestasi yang ingin daftar sekolah bisa melalui jalur prestasi,” sebut Yeskiel.
Yeskiel yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kupang itu juga berharap para atlet dan wasit dapat menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. “Saya sangat mendukung kegiatan ini. Untuk itu besar harapan saya, tidak boleh ada kecurangan, apalagi ada wasit yang berlisensi nasional,” tegasnya.
Wasit Nasional Fransisco Bernando Bessi, SH, MH, CLA yang diwawancarai pada Jumat (24/06/2022) mengatakan, memberi apresiasi yang tinggi bagi panitia turnamen sebab event yang dilakukan sangat baik bagi perkembangan Taekwondo, serta menjawab kerinduan dari keluarga besar Taekwondo Kota Kupang dan NTT pada umumnya terhadap suatu ajang perlombaan.
“Sebagai bagian dari keluarga besar Taekwondo, saya pun sangat merindukan adanya kejuaraan untuk olahraga bela diri Taekwondo. Saya bersyukur karena panitia dari Lourdes CUP telah menggelar turnamen ini,” katanya.
Untuk mengamankan jalannya pertandingan, Wasit Nasional Fransisco Bernando Bessi dibantu oleh 11 wasit daerah yang telah disiapkan oleh panitia. Dari wasit daerah tersebut, terdapat wasit baru yang pertama kali mengawali pertandingan usai mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Wasit di Kabupaten Sumba Barat beberapa waktu lalu.
Untuk teknis perhitungan skor atau poin bagi atlet dalam pertandingan, Wasit Nasional Fransisco Bernando Bessi mengaku, pihaknya menggunakan 2 sistem yakni Digital Scoring System (DSS) dan Protector Scoring System (PSS).
Dijelaskan, untuk DSS, Referee atau Wasit Utama dan Judge atau Wasit Sudut Corner memiliki peranan besar dalam menentukan poin bagi para atlet yang sedang bertanding. Sehingga Wasit dituntut untuk objektif dalam melihat secara cermat ketika memberikan poin. Sistem ini digunakan pada pertandingan kelas Cadet dan Pra Cadet, sebab anak-anak lebih difokuskan untuk mendapatkan pembelajaran mental, mendapat pengalaman sekaligus hiburan.
Sementara bagi pertandingan Junior dan Senior yang berprestasi, menggunakan sistem PSS, yakni sistem sensor yang terpasang di perlengkapan tarung atlet sehingga perhitungan poin murni didapat dari tendangan yang memiliki tenaga.
“Jadi apabila atlet melakukan tendangan namun tenaganya tidak mencukupi “hit power” maka poin tidak akan keluar,” ungkap Fransisco Bessi.
Sebelumnya, Penanggungjawab Kegiatan – Filemon Alfredo Nuga selaku Dan 3 Kukkiwon Taekwondo, saat ditemui di Dojang Lourdes pada Kamis (23/06/2022) sore, mengatakan, pada umumnya semua Atlet yang mendaftar sudah siap bertanding karena telah melakukan berbagai persiapan di Dojang masing-masing.
Para Atlet yang mendaftar pun sebelumnya telah melalui sejumlah persyaratan yakni memiliki keterangan sehat dari pihak kesehatan, menunjukkan pernyataan bersedia bertanding dari orang tua, pernyataan bersedia bertanding dari masing-masing Atlet, dan rekomendasi KONI atau pengurus Taekwondo bagi yang berasal dari luar daerah. (Berkhmans Sulabessy Gromang)
Discussion about this post